Sabtu, 26 Juli 2014

Sejarah Singkat Gundul-Gundul Pacul

Sejarah Singkat Lagu Gundul-Gundul PACUL


 Gundul Gundul Pacul cul..Gembelengan
Nyunggi nyunggi wakul..kul Gembelengan
Wakul nggelimpang Segane dadi sak latar
Begitulah kira kira lirik lagu gundul gundul pacul yang menurut cerita orang tua saya itu adalah lagu ciptaan Sunan Kalijaga. Terjemahan bebasnya kira kira begini
Gundul itu kepala tanpa rambut atau botak. Pacul berarti cangkul, gembelengan berarti congkak, sombong dan atau sembrono, Nyunggi wakul artimya membawa bakul diatas kepala (seperti perempuan Bali membawa sesaji), wakul nggelimpang segane dadi sak latar artinya Bakul jatuh nasinya berantakan.
Seperti lagu lir ilir, Tamba ati, maupun kidung rumeksa ing wengi, Sunan Kalijaga selalu memyisipkan pesan pesan kehidupan di dalam lagu beliau. Pun lagu Gundul gundul Pacul ini. Lagu yang biasanya digunakan untuk mengejek orang yan botak ternyata memiliki makna filosofis yang dalam.
Gundul atau Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan seseorang. Rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. Maka gundul artinya kehormatan yang tanpa mahkota.
Pacul atau Cangkul adalah simbol rakyat jelata. Karena Cangkul merupakan alat kerja.
Gundul pacul artinya: bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul untuk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Pacul sendiri di kalangan masyarakat jawa di artikan sebagai PAPAT KANG UCUL atau emapat yang lepas.

Artinya bahwa: kemuliaan seseorang akan sangat tergantung 4 hal, yaitu: bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya.

1. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat.

2.Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.

3. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.

4. Mulut digunakan untuk berkata-kata yang adil.


Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya.


GUNDUL2 PACUL CUL artinya orang yang dikepalanya sdh kehilangan 4 indera tersebut yang mengakibatkan sikap berubah jadi GEMBELENGAN (= congkak). NYUNGGI2 WAKUL KUL (menjunjung amanah rakyat) selalu sambil GEMBELENGAN (= sombong hati), akhirnya WAKUL NGGLIMPANG (amanah jatuh gak bisa dipertahankan) SEGANE DADI SAK LATAR (berantakan sia2, tak bisa bermanfaat bagi kesejahteraan.
Seyogyanya para Pemimpin negeri ini memperhatikan betul makna yang tersirat dalam lagu dolanan bocah ini. Lagu yang selalu dikumandangkan kala bulan purnama

Gundul kalau dalam bahasa Jawa maknanya kepala yang tidak memiliki rambut alias botak. Sedangkan rambut bisa berarti suatu mahkota atau kehormatan seseorang, jadi filosofi lagu gundul-gundul pacul yang pertama ini yaitu gundul: kehormatan yang tidak memiliki mahkota.
Pacul mengandung makna alat yang digunakan oleh petani, atau dalam bahasa Indonesia disebut cangkul. Pacul: melambangkan kaum bawah yang biasanya adalah petani.

Gundul pacul mengandung makna: seorang yang memimpin bukanlah orang yang diberi mahkota, namun seorang pembawa cangkul yang harus memperjuangkan rakyatnya. Dikalangan Jawa makna filosofi pacul merupakan sebuah singkatan yang berarti 'papat kang ucul' yaitu mata. telinga, hidung dan mulut. Jadi kemuliaan seorang pemimpin bergantung bagaimana dia mempergunakan pacul tersebut.

Gembelengan maknanya: besar kepala atau sombong dalam mempergunakan kekuasaanya. Seorang pemimpin hendaklah menjaga sikap agar tidak gembelangan dalam memimpin rakyat. Jadi makna 'nyunggi wakul gembelengan' adalah seorang pemimpin yang semena-mena menyandang amanah rakyat.

Wakul bisa diartikan sebagai ketenteraman rakyat, jika 'wakul ngglempang segane dadi sak latar' maka artinya kalau pemimpin semena-mena maka kesejahteraan rakyat akan tumpah dan tidak dihiraukan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar