Merupakan jenis tumbuhan pepohonan yang bisa mencapai ketinggian hingga 12 meter, akar tunggang, berwarna putih kotor, percabangannya monopodial, warna cokelat. Daunnya tunggal, lonjong, panjang 8-20 cm, pangkal meruncing dan halus, pertulangan bawah menonjol, mengkilat, berwarna hijau. Bunga majemuk, berbentuk tandan yang tersebar di batang dan cabang, tangkai silindris, panjang + 4 cm, benang sari dan putik halus, kuning. Buah buni, bulat, kulit kasar, diameter +5 cm, cokelat. Perbanyakan biasanya dilakukan dengan biji. Dan bagian yang digunakan adalah daging buah dan daun.
Daging buah, biji dan akar kepel mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping itu bijinya juga mengandung alkaloida, dan daunnya mengandung flavonoida dan polifenol.
Dagingnya yang berwarna jingga dan mengandung sari buah itu memberikan aroma seperti bunga mawar bercampur buah sawo pada ekskresi tubuh ( seperti air seni, keringat, dan napas) . Dalam pengobatan, daging buahnya berfungsi sebagai peluruh kencing, mencegah radang ginjal dan menyebabkan kemandulan ( sementara) pada wanita.
Rasa daging buah kepel manis dan harum. Buah ini adalah deodoran alami para puteri Keraton Mataram di jaman dahulu. Keringat puteri-puteri keraton yang makan buahnya akan berbau harum setelah makan buah ini. Air seninya juga akan berbau harum. Napas pun akan harum. Kebiasaan puteri-puteri Mataram ini kemudian ditiru oleh keraton-keraton lain yang ada di Pulau Jawa.
Khasiat
lain buah kepel adalah sifat diuretiknya yang mampu memperlancar air
seni. Oleh sebab itu kepel dipercaya mampu membersihkan ginjal. Sekali
lagi sayang, belum ada penelitian ilmiah yang menerangkan zat-zat apa
yang menyebabkan sifat diuretik pada kepel. Kabarnya, dengan sifat
diuretiknya buah kepel bisa juga digunakan sebagai alat pencegah
kehamilan tradisional.
Kandungan
vitamin C dalam buah kepel sangat tinggi. “Wanita hamil yang makan buah
kepel dipercaya akan melahirkan bayi yang cantik. Kulit bayi akan
terlihat bersih.
Khasiat
vitamin C dosis tinggi ini membuat kulit menjadi bersih.
Dari dalam tubuh kandungan buah kepel ini adalah membersihkan darah, menguatkan
liver, paru-paru dan ginjal. “Peredaran darah menjadi lebih lancar
karena darah yang beku menjadi cair
Daun
kepel bisa juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat. Lalap daun
kepel mampu menurunkan kadar kolesterol. “Pilih daun yang masih muda,”
kata isteri akupunturis Putu Oka Sukanta ini. Orang yang tidak menyukai
lalap dapat minum rebusan daun kepel untuk menurunkan kadar kolesterol.
Rebusan ini dibuat dari 7 lembar daun kepel dan 3 gelas air. Air dan
daun kepel ini kemudian direbus sampai tersisa satu setengah gelas. Air
rebusan daun kepel ini diminum dua kali sehari, masing-masing sebanyak
tiga perempat gelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar